(Dok-esdm.go.id)

Temuan Badan Geologi: Sesar Aktif Patahan Cipeles Penyebab Gempa Sumedang

Publish by Redaksi on 6 January 2024

NEWS, IDenesia.id - Perkiraan sebelumnya yang menyatakan bahwa penyebab terjadinya gempa di Sumedang akibat sesar aktif cilenyu - Tanjungsari terpatahkan oleh temuan terbaru dari Tim Tanggap Darurat Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Tim Tanggap Darurat Badan Geologi menemukan segmen patahan/sesar baru yaitu Patahan Cipeles dengan lokasi tipe di Sungai Cipeles, arah segmen patahan ini Barat Daya - Timur Laut relatif ke arah Utara (NNE - SSW) diduga menjadi penyebab gempa bumi yang berpusat di daerah Babakanhurip, Sumedang Utara.

"Beberapa jam setelah kejadian gempa di Sumedang, kita bersama Tim Tanggap Darurat Badan Geologi langsung menuju ke lokasi bencana untuk mengambil data kerusakan dan fenomena geologi. Kami melakukan peninjauan dampak kerusakan kemudian mencari bukti-bukti kerusakan seperti retakan-retakan tanah. Kemudian yang esensial bagaimana gempa itu terjadi dan apa penyebabnya," kata Penyelidik Bumi Ahli Muda Pusat Survei Geologi (PSG) Badan Geologi Kementerian Energi ran Sumber Daya Mineral (ESDM) Sukahar Eka Adi Saputra, dalam siaran pers Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang dirilis IDenesia, Sabtu 7 Januari 2024.

Eka menjelaskan, berdasarkan temuan yang yang didapat, rentetan gempa berlangsung selama tiga kali, yaitu pertama sekitar jam 14:00 WIB, kedua pada pukul 16:00 WIB dan yang paling besar itu pukul 20:00 WIB. "Berdasarkan analisa kami, patahan Cipeles-patahan yang lokasinya di sungai Cipeles-kami duga sebagai penyebab gempa bumi di Sumedang yang episenternya di Kampung Babakan Hurip," terang Eka.

Kendati begitu, temuan Tim Badan Geologi tersebut masih terus diperbaharui karena Tim masih berada di lapangan untuk melakukan penelitian lebih lanjut keberadaan lurusan dari patahan Cipeles itu.

Pernyataan Eka diamini Joko wahyudiono yang juga menjadi bagian dari Tim Tanggap Darurat Badan Geologi yang diturunkan ke lokasi bencana. Menurut Joko, Patahan Cipeles yang baru saja ditemukan di lapangan ini benar-benar sesar aktif yang muncul di permukaan tanah memotong rumah dan merobohkan rumah di lokasi gempa. "Jadi memang tidak terbantahkan sesar Cipeles ini sebuah sesar aktif," ujarnya.

Serangkaian gempa bumi mengguncang Sumedang, Jawa Barat, sejak Minggu sore 31 Desember 2023. Guncangan terkuat terjadi sekitar pukul 20.34 malam WIB dengan kekuatan M 4,8.

Guncangan gempa susulan di Kabupaten Sumedang yang terakhir, terjadi pada Rabu 3 Januari  2024 sekira pukul 01.42 WIB, dengan kekuatan gempa mencapai M 2,3.

Berdasarkan data dari Posko Tanggap Darurat Bencana Gempa, jumlah kerusakan bangunan akibat guncangan gempa di Sumedang ini, telah mencapai 1.136 unit. Dengan rincian, bangunan yang rusak ringan sebanyak 876 unit, rusak sedang 136 unit, dan rusak berat 124 unit. Sejumlah warga juga dilaporkan terluka.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross