NEWS, IDenesia.id - Salah satu pilihan menghabiskan weekend kali ini adalah dengan menonton film terbaru yang sedang tayang di bioskop. Nah, film action garapan sineas Indonesia berjudul ‘13 Bom di Jakarta’ bisa menjadi pilihan Anda. Menariknya, film yang baru tayang sejak dua hari lalu ini menyimpan sejumlah fakta mencengangkan dibaliknya.
Wah apa saja, tuh? Dilansir IDenesia dari laman Beauty Journal, Sabtu, 30 Desember 2023, yuk simak selengkapnya:
Digarap oleh sutradara dan penulis skrip Angga Dwimas Sasongko, film ‘13 Bom di Jakarta’ ini mengambil kisah nyata kejadian teror bom yang pernah terjadi di Tangerang pada tahun 2015 silam sebagai inspirasinya.
Sang sutradara tersebut mengaku terinspirasi dengan sudut pandang menarik dari kejadian teror yang terjadi karena faktor ekonomi alih-alih karena fanatisme dalam beragama.
Film laga tentunya sarat dengan berbagai adegan perkelahian hingga tembak-tembakan. Apalagi, dilihat dari judulnya, film ini mengisahkan tentang teror bom di mana tentunya berkaitan dengan ledakan.
Nah, menariknya, Angga Sasongko mengatakan bahwa film ini meminimalisasi penggunaan efek CGI, sehingga dalam proyek film ini, Angga dan tim berusaha untuk mengambil langsung berbagai adegan yang memungkinkan diambil tanpa CGI.
Salah satu adegan yang diambil tanpa menggunakan CGI adalah adegan ledakan yang berlatar belakang di salah satu jalanan terpadat di Jakarta yaitu Jalan Fatmawati. Setelah mengurus izin kepada pihak yang berwenang, Angga Sasongko berhasil mengabadikan gambar ledakan dalam satu kali take dengan durasi 15 menit saja, lho.
Selain itu, properti senjata yang digunakan dalam film ’13 Bom di Jakarta’ ini juga menggunakan senjata dan peluru hampa yang asli, demi mendapatkan efek realistis. Tim produksi bahkan berhasil menghadirkan senjata M2 Browning Machine Gun asli dalam syuting film ini.
Tidak hanya bermaksud dipasarkan secara nasional, ‘13 Bom di Jakarta’ juga dimaksudkan untuk para penonton di luar negeri. Untuk itu, dalam produksi film ini, Angga Sasongko juga melibatkan produser film populer Parasite, Barunson E&A, sebagai mitranya.
Tidak main-main, film yang diklaim sebagai film aksi terbesar tahun 2023 ini juga menghabiskan biaya produksi dengan nilai yang cukup fantastis.
Meskipun tidak menyebutkan sejumlah nilai pasti, sang sutradara mengaku bahwa film ini menghabiskan biaya produksi yang sama untuk membuat hingga 3 film.