Ka’bah (foto:googleimages)

Ternyata Ka’bah Pernah Punya Dua Pintu, Begini Kisahnya

Publish by Redaksi on 1 June 2024

NEWS, IDenesia.id - Ka’bah sebagai pusat kiblat umat Islam sedunia, telah mengalami perjalanan panjang dengan dinamika yang cukup beragam. Dalam lintasan perjalanan sejarah, Ka’bah juga sempat mengalami beberapa kali kerusakan, dan beberapa kali perbaikan serta renovasi.

Dirilis IDenesia dari laman Muhammadiyah, Sabtu 1 Juni 2024, salah satu dampak dengan adanya perbaikan dan renovasi ternyata pernah menjadikan Ka’bah memiliki dua buah pintu. Lalu, apa dan bagaimana dua pintu Ka’bah itu?

Letak Pintu Ka’bah

Pintu Ka’bah yang sekarang tampak oleh banyak orang dengan hiasan ornamen yang indah itu terletak di sebelah timur Ka’bah, tidak jauh dari Hajar Aswad, titik memulai thawaf atau mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali.

Sedangkan bekas pintu keduanya, sebenarnya masih bisa tampak bekasnya hingga sekarang. Akan tetapi karena tertutup Kiswah atau kain hitam penutup Ka’bah, bekas pintu tersebut tidak tampak kecuali ketika saat-saat tertentu saja.

Bekas pintu ini terletak di sebelah barat, tepat berhadapan dengan pintu Ka’bah yang masih bertahan sampai hari ini.

Tentang Bekas Pintu Ka’bah Kedua

Dalam beberapa referensi sejarah, Ka’bah pada awalnya tidak berbentuk kubus seperti yang tampak sekarang, bahkan disebutkan Ka’bah tidak berpintu dan tidak berjendela. Ka’bah baru memiliki pintu ketika masa kekuasaan kaum Tubba’ atau Kerajaan Yaman Kuno.

Bahkan pada masa itu, Ka’bah memiliki dua pintu di sisi timur (yang tampak sekarang) dan sisi barat, dan tidak berjarak dari tanah. Dua pintu tersebut menjadi akses keluar masuk pengunjung Ka’bah pada masa itu.

Lalu, Ka’bah pernah mengalami kerusakan di masa kaum Quraisy menguasai Mekkah karena banjir bandang di Makkah masa itu.  Bagian yang hancur ini diperkirakan adalah bagian yang sekarang menjadi Hijir Isma’il.

Ketika kaum Quraisy memperbaiki Ka’bah, pintu Ka’bah sebelah barat ditutup selama perbaikan itu berjalan. Pintu Ka’bah sebelah timur juga dinaikkan beberapa hasta dari tanah.

Direnovasi Ka’bah di era Quraisy ini pula Nabi Muhammad -shallallahu ‘alahi wa sallam– memiliki peran dalam meletakkan Hajar Aswad kembali pada tempatnya.

Hingga ketika ‘Abdullah bin Zubayr bin ‘Awwam menguasai Makkah pada sekitar tahun 64 H, kemudian kembali merenovasi Ka’bah setelah mengalami beberapa kerusakan, dan membuka pintu barat yang sekian lama tertutup, seperti sebelum kaum Quraisy merenovasinya pada masa lalu. Sehingga Ka’bah pada masanya kembali memiliki dua akses pintu, yaitu di sisi barat dan di sisi timur.

Ketika al-Hajjaj bin Yusuf berkuasa sebagai amir atas Makkah, pintu sisi barat Ka’bah kembali ditutup. Bentuk inilah yang dipertahankan sejak era Abdul Malik bin Marwan di masa Daulah Umawiyah hingga sekarang.

Sebenarnya, pintu kedua Ka’bah hampir dibuka kembali di masa Khalifah al-Mahdi di era Daulah ‘Abbasiyah. Akan tetapi Imam Malik bin Anas memberikan saran, dan mengatakan “Saya tidak setuju Ka’bah menjadi “mainan” para penguasa, ketika penguasa (Makkah) berganti, maka diganti pula bentuknya“. Semenjak itu, Ka’bah bertahan dengan bentuknya dengan satu pintu hingga sekarang.

 

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross