United Airlines membatalkan penerbangan ke Israel menyusul ketegangan di Timur Tengah (Foto: Instagram United Airlines)

Timur Tengah Memanas, Maskapai Ramai-ramai Batalkan Penerbangan ke Israel

Publish by Redaksi on 2 August 2024

NEWS, IDenesia.id—Maskapai internasional ramai-ramai membatalkan penerbangan mereka ke Israel. Setelah pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Iran, maskapai khawatir terjadi serangan balasan besar-besaran ke wilayah Israel.

United Airlines dan Delta Air Lines membatalkan penerbangan ke Israel mulai Rabu setelah kabar pembunuhan Ismail Haniyeh  muncul.

United Airlines mengatakan pihaknya membatalkan penerbangan hariannya ke Tel Aviv karena alasan keamanan, dimulai dengan penerbangan hari Rabu dari Bandara Internasional Newark Liberty di New Jersey yang dijadwalkan berangkat pada pukul 15:30.

“Kami terus memantau situasi dengan cermat dan akan membuat keputusan untuk melanjutkan layanan dengan fokus pada keselamatan pelanggan dan kru kami,” demikian pernyataan United Airlines melalui email seperti dilansir IDenesia dari Stars and Stripes, Jumat, 2 Agustus 2024.

Delta juga membatalkan penerbangan dari New York ke Tel Aviv mulai Rabu, hingga setidaknya Jumat, menurut pernyataan publik mereka.

Maskapai ini mengatakan keringanan perjalanan akan diberikan kepada semua pelanggan yang memesan perjalanan ke atau dari Tel Aviv untuk berangkat sebelum 14 Agustus.

Air India pada hari Jumat ini juga mengumumkan penangguhan semua penerbangannya ke dan dari Tel Aviv Israel hingga 8 Agustus.

“Mengingat situasi yang sedang berlangsung di beberapa bagian Timur Tengah, kami telah menangguhkan operasi terjadwal penerbangan kami ke dan dari Tel Aviv yang berlaku segera hingga dan termasuk 8 Agustus 2024,” kata Air India dalam sebuah pernyataan dilansir dari CGTN.

Pembatalan penerbangan sebelumnya sudah terjadi di Lebanon, setelah serangan Sabtu lalu di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel yang menewaskan 12 anak-anak dan remaja.

Grup Lufthansa Jerman mengatakan pada hari Senin bahwa tiga maskapai penerbangannya – Lufthansa, Swiss dan Eurowings – menangguhkan penerbangan ke dan dari Beirut hingga 5 Agustus,

Associated Press melaporkan, Air France juga membatalkan beberapa penerbangan mereka,  sementara maskapai lain mengubah jadwalnya.

Pada hari Rabu, AS Departemen Luar Negeri memperingatkan agar tidak melakukan perjalanan ke Israel utara dalam jarak 2,5 mil dari perbatasan Lebanon dan Suriah.

Mereka meningkatkan peringatan perjalanan ke Lebanon dari peringatan Level 3 menjadi Level 4, dengan memberi tahu orang-orang agar jangan bepergian karena meningkatnya ketegangan antara Hizbullah dan Israel.

Inggris, Australia dan Kanada termasuk di antara negara-negara yang juga memperingatkan agar tidak melakukan perjalanan ke wilayah Israel dan Lebanon. Pada hari Rabu, Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong mendesak semua warga Australia di Lebanon untuk segera pergi karena kemungkinan penghentian penerbangan komersial dan penutupan bandara Beirut jika situasi keamanan memburuk.

“Jika itu terjadi, pemerintah mungkin tidak dapat membantu warga Australia yang masih berada di Lebanon untuk mengungsi,” katanya memperingatkan.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross