Prajurit Marinir Indonesia dan United State Marine Corps (USM) latihan bersama di Pusat Latihan Pertempuran (PLP) Marinir 5 Baluran, Karangtekok, Situbondo, Jawa Timur. Jumat (12/07/2024). (Foto. tni.mil.id)

Tingkatkan Skill Kamuflase dan Tembakan, Sniper TNI AL Berlatih Bersama Marinir Amerika 

Publish by Redaksi on 15 July 2024

NEWS, IDenesia.id—Sniper-sniper Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL) melakukan latihan bersama dengan United States Marine Corps (USMC/I MEF) di Pusat Latihan Pertempuran (PLP) Marinir 5 Baluran, Karangtekok, Situbondo, Jawa Timur, Jumat, akhir pekan kemarin.

Selain memperkuat kerja sama militer antara TNI AL dan USMC, latihan ini juga diharapkan bisa meningkatkan kemampuan tempur prajurit dalam berbagai situasi di medan perang.

Dengan latihan ini, diharapkan para sniper TNI AL dapat mengembangkan keterampilan dan pengetahuan mereka, sehingga siap menghadapi berbagai tantangan di medan tempur yang semakin kompleks.

Komandan Batalyon Infanteri 1 Marinir, Roni Saputra, yang juga merupakan Komandan Satuan Tugas (Satgas) Latihan Bersama (Latma) Platoon Exchange (Platex) 2024 menegaskan, dalam era peperangan modern, peran seorang sniper atau penembak jitu sangat krusial untuk mengurangi kemampuan tempur musuh dengan melumpuhkan sasaran bernilai strategis.

"Seorang sniper juga memiliki misi pengintaian dan pengamatan, anti-sniper, memilih target sendiri secara oportunis, dan bahkan tugas anti material seperti penghancuran peralatan militer," jelas Roni Saputra dalam keterangan tertulisnya dikutip dari infopublik.id, Senin, 15 Juli 2024.

Latihan menembak Sniper ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan teknik serta taktik seorang sniper dalam melenyapkan musuh atau target secara sembunyi dari jarak jauh dengan menggunakan senapan khusus.

Pra sniper juga dilatih bagaimana bisa segera meninggalkan tempatnya mengintai sebelum terdeteksi oleh musuh.

"Sebagai sniper, ketelitian, kecermatan, kesabaran tinggi, serta ketangguhan sangat dibutuhkan untuk menjalankan tugasnya," urai Roni Saputra.

Selama latihan, para prajurit juga menerima pelatihan terkait sikap atau posisi saat menembak, cara mengatasi senjata bermasalah, kamuflase atau penyamaran, kerahasiaan dalam melaksanakan penembakan, dan komunikasi antara penembak dengan spotter.

Selain itu, prajurit juga dilatih cara mengukur kecepatan angin, menentukan arah angin, dan mengatur elevasi senjata untuk jarak 500 meter hingga 1000 meter. Keterampilan-keterampilan ini sangat penting untuk memastikan akurasi dan efektivitas dalam operasi tempur sebenarnya.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross