NEWS, IDenesia.id-Hampir empat juta orang telah diminta untuk mengungsi setelah topan dahsyat menerjang daratan Jepang.

Topan Shanshan yang bergerak lambat membawa hujan lebat dan banjir ke wilayah selatan Jepang pada hari Kamis, mendorong pihak berwenang untuk mengimbau jutaan orang untuk mengungsi.

Topan tersebut terus melemah menjadi badai tropis pada hari Jumat, tetapi ada peringatan akan hujan lebat dan tanah longsor di ibu kota Tokyo.

Dilansir IDenesia dari ITV News, Jumat, 30 Agustus 2024, ribuan penduduk juga dilaporkan kehilangan aliran listrik. Selain itu, ratusan penerbangan dibatalkan, sementara layanan kereta api antara Tokyo dan Osaka dihentikan.

Awal minggu ini, tiga orang tewas dalam tanah longsor di wilayah selatan Jepang sebelum topan tersebut menerjang daratan.

Pulau Kyushu, di Jepang selatan, mengalami angin kencang, curah hujan yang memecahkan rekor, dan gelombang badai, yang mendorong Badan Meteorologi Jepang untuk mengeluarkan peringatan darurat yang langka.

Awal minggu ini, sepasang suami istri berusia 70-an dan seorang pria berusia 30 tahun tewas dalam tanah longsor yang disebabkan oleh angin dan hujan Shanshan.

Pihak berwenang Jepang pada hari Kamis memperingatkan tentang situasi yang mengancam jiwa di kota-kota di seluruh wilayah Oita di Kyushu, mendesak 57.000 penduduk untuk mengambil tindakan penyelamatan jiwa.

Imbauan evakuasi tingkat empat, peringatan tertinggi kedua, dikeluarkan untuk 3,7 juta penduduk Kyushu.

Setidaknya satu orang hilang dan sekitar 80 orang terluka di seluruh pulau, kata kantor pemerintah setempat.

Badan Meteorologi Jepang mengatakan bahwa badai tropis Shanshan kini bergerak ke timur menuju pulau utama Shikoku dan Honshu dengan kecepatan angin 44 mph tetapi bergerak lambat pada kecepatan 6 mph.

JMA memperkirakan curah hujan hingga 30 sentimeter di Shikoku dan Jepang bagian tengah, dan hingga 15 sentimeter untuk Tokyo dan daerah sekitarnya selama 24 jam ke depan hingga Sabtu.