Uang Kembalian Harus Menggunakan Rupiah Sebagai Bentuk Transaksi Dan Pembayaran Sedangkan Permen, Gorengan Sebagainya Bukan Alat Pembayaran Yang Sah Dan Tidak Dapat Digunakan Sebagai Uang Kembalian.

Uang Kembalian Harus Menggunakan Rupiah Bukan Permen Atau Gorengan Sebagai Alat Pembayaran Jika Tidak Bisa Dikenakan Denda

Publish by Redaksi on 18 March 2023

NEWS, IDenesia.id - Mencari uang receh cukup sulit bagi sebagian orang di Indonesia. Termasuk warung-warung kecil. Kondisi ini cukup menyulitkan saat harus memberi kembalian belanja dalam bentuk uang nominal kecil.

Salah satu jalan keluarnya, uang kembalian diganti dengan permen, gorengan atau hal lainnya, yang masih marak dilakukan pelaku usaha di Indonesia. Padahal perilaku tersebut dilarang Pemerintah, Karena tidak sesuai undang-undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang mata uang.

Di sisi lain, semakin jarang terlihatnya uang koin dalam transaksi masyarakat, menyebabkan masalah dalam sistem uang kembalian jika berbelanja di warung.

Seharusnya, konsumen mendapatkan pengembalian uang dalam bentuk koin, tetapi uang tersebut diberikan dalam bentuk permen atau bentuk lainnya. Padahal perilaku itu termasuk dalam menelantarkan hak-hak konsumen.

Dikutip dari UU Mata Uang, Pasal 23 ayat (1) disebutkan bahwa setiap orang dilarang menolak untuk menerima Rupiah yang penyerahannya dimaksudkan sebagai pembayaran atau untuk menyelesaikan kewajiban yang harus dipenuhi dengan Rupiah dan/atau untuk transaksi keuangan lainnya di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, kecuali karena terdapat keraguan atas keaslian Rupiah.

Di sisi lain, bahkan pelaku usaha yang mengganti uang kembalian dengan permen bisa dipidanakan dengan ancaman hukuman penjara maksimal satu tahun dan denda Rp200 juta.

Berdasarkan Pasal 33 ayat (1) UU Mata Uang juga menyebutkan, setiap orang yang tidak menggunakan Rupiah dalam setiap transaksi yang mempunyai tujuan pembayaran; penyelesaian kewajiban lainnya yang harus dipenuhi dengan uang; dan/atau transaksi keuangan lainnya, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun dan pidana denda paling banyak Rp 200.000.000 (dua ratus juta rupiah).

Artinya, uang kembalian harus menggunakan Rupiah sebagai bentuk transaksi dan pembayaran sedangkan permen, gorengan sebagainya bukan alat pembayaran yang sah dan tidak dapat digunakan sebagai uang kembalian.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross