Chinstrap Penguin (Foto: Paul-Antoine Libourel/ Science)

Unik, Spesies Penguin di Benua Antartika Tertidur Hingga 10 Ribu Kali Sehari

Publish by Redaksi on 2 December 2023

NEWS, IDenesia.id - Tidur merupakan kondisi alami yang dialami oleh seluruh makhluk hidup, namun tentunya dengan cara dan pola tidur yang berbeda satu sama lain. 

Tidak jarang ditemukan hewan dengan pola tidur yang unik dan tidak biasa, seperti yang dialami oleh Chinstrap Penguin yang bisa tidur lebih dari 10 ribu kali sehari.

Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa spesies penguin yang menghuni berbagai pulau dan pantai di Pasifik Selatan dan Samudra Antartika ini menghabiskan total waktu tidur sekitar 11 jam perhari, dengan durasi setiap waktu tidurnya berkisar sekitar 4 detik saja.

Terdengar aneh bagi manusia, namun berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan di King George Island, Antartika, begitulah pola tidur yang dialami oleh Chinstrap Penguin sehari-hari.

"Manusia tidak dapat mempertahankan kondisi ini, tapi penguin bisa," kata kepala peneliti Paul-Antoine Libourel dari Lyon Neuroscience Research Centre, sebagaimana disadur IDenesia dari laman The Guardian, Sabtu, 2 Desember 2023.

"Tidur jauh lebih kompleks dalam keragamannya daripada apa yang kita baca di sebagian besar buku pelajaran," lanjut Libourel.

Para peneliti mempelajari 14 penguin yang sedang mengerami telur, dari koloni yang terdiri dari lebih dari 2.700 pasangan penguin. Penemuan bahwa spesies ini melakukan ribuan tidur mikro yang hanya berlangsung selama empat detik "belum pernah terjadi sebelumnya, bahkan di antara penguin," tulis para peneliti dalam makalah yang diterbitkan jurnal Science.

Para peneliti menemukan bahwa pola tidur mikro yang dilakukan oleh Chinstrap Penguin ini terjadi sebab perilaku mereka yang terus mengawasi sarang, telur, dan anak-anak mereka dari predator.

Dalam ribuan kali tidur, peneliti tidak menemukan sekalipun spesies ini mengalami tidur yang lebih lama dan nyenyak tanpa gangguan. Para peneliti hanya mencatat adanya sedikit peningkatan kedalaman tidur pada waktu sekitar tengah hari, ketika risiko pemangsaan berada pada titik terendah.

Para peneliti mempelajari Chinstrap Penguin di alam liar dengan menggunakan pemantauan electroencephalogram (EEG) dan rekaman video yang terus menerus.

"Sebagian besar penelitian tentang tidur dilakukan pada tikus, mencit, dan manusia, namun penelitian pada spesies lain dapat menunjukkan kepada kita sejauh mana tidur bisa dipengaruhi oleh perubahan lingkungan,” ungkap Libourel.

Di beberapa hewan lainnya, terdapat perbedaan pola tidur antara spesies jantan dan betina. Misalnya, lalat buah jantan membutuhkan tidur lebih dari 10 jam sehari, namun lalat buah betina hanya membutuhkan waktu tidur sekitar empat jam saja, bahkan masih dapat bertahan hidup dengan baik dengan tidur kurang dari 15 menit.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross