NEWS, IDeensai.id - Sebanyak 20 korban tanah longsor di dua titik di Kabupaten Tana Toraja (Tator), Sulawesi Selatan (Sulsel) ditemukan meninggal. Meski begitu, operasi pencarian korban belum dihentikan sehingga masih dalam status tanggap darurat. 

“Iya sudah semua (korban longsor di Tator ditemukan), tapi kita masih siaga untuk wanti-wanti ada laporan warga yang masuk,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel, Amson Padolo kepada IDenesia.id pada Selasa, 16 April 2024. 

Peristiwa bencana longsor di Tana Toraja terjadi di Palangka, Kelurahan manggau, Kecamatan Makale, Tana Toraja pada Sabtu, 13 April 2024. Sebanyak 16 korban ditemukan tewas. 

Korban terakhir ditemukan merupakan ibu dan anak bernama Safia (43) dan Gea (3). Kedua korban ditemukan pada Senin 15 April sore dalam keadaan tewas. 

Sedangkan di lokasi berbeda di Desa Randan Batu, Kecamatan Makale Selatan, Tana Toraja Minggu, 14 April 2024. Longsor yang menerjang satu rumah tersebut mengakibatkan empat orang tewas dan dua selamat. 

Amson menjelaskan, Pihaknya belum memastikan akan menutup proses pencarian korban. Sebab masih akan dilakukan rapat untuk memutuskan perihal kelanjutan pencarian korban longsor di Tator. 

“Makanya dirapatkan dulu untuk diputuskan (apakah pencarian korban ditutup atau dilanjut,” tegasnya. 

Dia pun mengimbau kepada warga untuk tetap waspada. Utamanya masyarakat yang bermukim di sekitar dataran tinggi agar segera melapor jika terjadi bencana.

“Selalu meningkatkan kewaspadaan, hindari lokasi yg rawan terdampak, dan segera menyampaikan ke pemerintah setempat apabila ada hal-hal yang rawan,” pungkasnya.