Romelu Lukaku telah menjadi korban rasisme di instagram, (Foto: Getty Images).

Usai Final Liga Champions, Romelu Lukaku Jadi Korban Rasisme di Media Sosial

Publish by Redaksi on 11 June 2023

NEWS, IDenesia.id - Romelu Lukaku menjadi korban rasisme yang menghebohkan di dunia maya setelah pertandingan final Liga Champions di Istanbul pada Sabtu malam waktu setempat.

Striker Inter Milan ini masuk di babak kedua saat timnya dikalahkan 1-0 oleh Manchester City di Turki, dengan Rodri mencetak satu-satunya gol dalam pertandingan tersebut. Disadur IDenesia.id dari laman Metro.co.uk, Minggu 11 Juni 2023.

Striker yang dipinjamkan ke Chelsea ini memiliki peran yang tidak bisa dilupakan, menghalangi sundulan rekan setimnya, Federico Dimarco, di depan gawang, kemudian mendapatkan peluang bagus dengan sundulannya sendiri dan menembak langsung ke arah Ederson dari jarak dekat.

Terlepas dari apa yang terjadi di atas lapangan, pelecehan rasisme yang mengerikan yang dikirimkan kepadanya di Instagram sama sekali tidak dapat diterima, dengan komentar-komentar buruk yang mengalir pada unggahan terbaru Romelu Lukaku.

Yang menyedihkan, Lukaku telah membahas pelecehan rasial baru-baru ini pada bulan April ketika ia menjadi sasaran rasisme saat pertandingan Inter melawan Juventus di Coppa Italia.

Dia menulis di Instagram: 'Sejarah terulang kembali... Pernah mengalaminya pada tahun 2019... dan 2023 lagi. Saya harap liga benar-benar mengambil tindakan nyata kali ini, karena permainan yang indah ini seharusnya bisa dinikmati oleh semua orang...'

Sementara banyak komentator berbicara menentang komentar-komentar rasis pada Sabtu malam waktu setempat, ada beberapa unggahan yang mengejutkan.

Lukaku berbicara kepada The Mirror tentang masalah yang sedang berlangsung dalam sepak bola dan mengatakan bahwa banyak hal perlu diubah di tingkat atas klub, negara dan permainan, seperti yang terjadi di Belgia.

"Saya pikir Anda membutuhkan lebih banyak keragaman dalam posisi kekuasaan, di puncak," katanya. "Di situlah Anda harus memulai, di situlah kita perlu memiliki keragaman. Orang-orang kulit berwarna, tempatkan mereka di posisi teratas di setiap ruang rapat. Dan saat itulah perubahan akan dimulai.

"Itulah sebabnya, misalnya, di federasi Belgia, di situlah mereka memulai, mereka mencoba memasukkan orang-orang kulit berwarna, jenis kelamin yang berbeda, dan hal-hal seperti itu.

"Sehingga setiap situasi yang bisa terjadi, apakah itu rasial atau bentuk diskriminasi lainnya, bisa langsung diserang. Jika Anda menempatkan orang dengan warna kulit berbeda di posisi kekuasaan, saya pikir segala sesuatunya akan lebih cepat diatasi daripada sekarang.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross