CanSinoBIO (yahoonewssingapore)

Vaksin Hirup COVID-19 Pertama di Dunia sudah Disetujui China

Publish by Redaksi on 5 September 2022

NEWS, IDenesia.id — Upaya vaksinasi massal kemungkinan akan jauh lebih mudah dalam beberapa waktu ke depan. Itu seiring munculnya vaksinasi versi hirup.

China menjadi negara pertama yang menyetujui vaksin COVID-19 versi inhalasi tanpa jarum ini. Vaksin ini dibuat oleh CanSino Biologics yang berbasis di Tianjin.

Administrasi Produk Medis Nasional China menyetujui Ad5-nCoV CanSino untuk penggunaan darurat sebagai vaksin penguat alias booster, kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan kepada Bursa Efek Hong Kong pada hari Minggu, 4 September 2022.

Disadur IDenesia.id dari japantimes.co.jp, Senin, 5 september 2022, vaksin tersebut merupakan versi baru dari obat COVID-19 sekali pakai CanSino, yang pertama di dunia yang menjalani pengujian pada manusia pada Maret 2020 dan telah digunakan di China, Meksiko, Pakistan, Malaysia, dan Hongaria setelah diluncurkan pada Februari 2021.

Menurut penjelasan CanSino, versi inhalasi dapat merangsang kekebalan seluler dan menginduksi kekebalan mukosa untuk meningkatkan perlindungan tanpa injeksi intramuskular.

Perusahaan sedang mencari pengembangan versi vaksin inhalasi untuk merangsang antibodi di jaringan hidung dan saluran napas untuk bertahan melawan virus corona. Mereka bebas jarum dan dapat digunakan sendiri.

Itu dipastikan akan memperluas daya tarik mereka kepada orang-orang yang ragu-ragu terhadap vaksin dan berpotensi mengurangi tekanan pada sumber daya perawatan kesehatan.

Vaksin satu kali suntikan awal CanSino ditemukan 66% efektif dalam mencegah gejala COVID-19 dan 91% efektif melawan penyakit parah. Vaksin ini mengikuti vaksin dari Sinovac Biotech dan Sinopharm Group milik negara yang digunakan di luar China.

Kedua perusahaan tersebut bertanggung jawab atas sebagian besar dari 770 juta dosis yang telah dikirim China ke seluruh dunia.

Vaksin, yang menggunakan virus penyebab flu yang dimodifikasi untuk mengekspos sistem kekebalan terhadap virus corona, mirip dengan yang dikembangkan oleh AstraZeneca dan Johnson & Johnson.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross