Perangkat Amazon Echo dan Echo Plus

Voice Assistants Dinilai Dapat Menghambat Perkembangan Sosial dan Kognitif Anak-anak

Publish by Redaksi on 30 September 2022

NEWS, IDenesia.id – Diera modern saat ini, kebanyakan masyarakat perkotaan telah akrab dengan teknologi perangkat pintar yang menerapkan Voice Assistant atau Asisten Suara untuk membantu anak-anak mereka dalam melatih menggunakan toilet hingga menceritakan kisah dongeng sebelum anak mereka tidur

Meski mengalami peningkatan pesat dalam penggunaan asisten suara, seperti Google Home, Amazon Alexa, dan Siri dari Apple, menurut penelitian baru, ternyata memiliki dampak jangka panjang pada perkembangan sosial dan kognitif anak-anak, khususnya empati, kasih sayang, dan keterampilan berpikir kritis mereka.

"Dampak ganda pada anak-anak termasuk tanggapan yang tidak tepat, menghambat perkembangan sosial dan menghambat kesempatan belajar," Ujar Anmol Arora, tim penulis penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Archives of Disease in Childhood. Yang disadur IDenesia.id dari lama theguardian.com Rabu 28 September 2022.

Kekhawatiran utama adalah bahwa anak-anak mengaitkan karakteristik dan perilaku manusia dengan perangkat yang, kata Arora, “pada dasarnya adalah daftar kata dan suara terlatih yang disatukan untuk membuat kalimat.”

Anak-anak melakukan antropomorfisasi (kecenderungan perilaku manusia berbicara pada hewan) dan kemudian meniru perangkat, menyalin kegagalan mereka untuk mengubah nada, volume, penekanan, atau intonasi mereka. Masalah lain adalah kurangnya harapan otomatis mesin untuk anak-anak untuk mengatakan tolong atau terima kasih.

Perangkat juga terbatas dalam jenis pertanyaan yang dapat mereka tanggapi. "Akibatnya," kata Arora. “Anak-anak akan belajar bentuk pertanyaan yang sangat sempit dan selalu dalam bentuk permintaan.”

Ada juga masalah dengan mengenali aksen yang berbeda. "Jika seorang anak sangat muda, mereka mungkin tidak dapat mengucapkan kata-kata tertentu dengan benar dan kemudian ada risiko kata-kata mereka disalahartikan dan mereka terkena sesuatu yang tidak pantas," katanya, mengutip contoh di mana anak berusia 10 tahun. -Gadis tua dihadapkan pada tantangan online di mana dia disuruh menyentuh colokan listrik hidup dengan koin.

"Perangkat ini tidak mengerti apa yang mereka katakan," katanya. “Yang mereka lakukan hanyalah memuntahkan beberapa informasi sebagai tanggapan atas pertanyaan sempit, yang mungkin saja salah dipahami, tanpa pemahaman yang nyata tentang keselamatan atau siapa yang mendengarkannya.”

Dr dám Miklósi, yang baru-baru ini menerbitkan sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa penggunaan smartphone dan tablet 'memperkuat' otak anak-anak dengan efek jangka panjang, menyebut penelitian itu "penting" dan mengatakan lebih banyak yang harus dilakukan agar perusahaan menanggapi masalah ini dengan serius.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross