Musisi Genius dan Filsuf Nyentrik, Harry Roesli Wafat Pada 11 Desember 2004. (Foto: cnnindonesia.com).

Wafatnya Harry Roesli, Seniman Jenius yang Disegani Pada 11 Desember 2004

Publish by Redaksi on 11 December 2022

NEWS, IDenesia.id - Tepat hari ini, 11 Desember pada 2004 silam, Indonesia kehilangan salah seorang musisi legendaris, Harry Roesli. Pemilik nama lengkap Djauhar Zaharsyah Fachrudin Roesli ini menghembuskan nafas terakhirnya setelah mengalami serangan jantung. Tentu saja, kepergiannya menjadi duka mendalam bagi masyarakat Indonesia.

Pria kelahiran Jawa Barat, 10 September 1951 ini dikenal sebagai musisi dan seniman teater yang sangat kritis. Banyak sekali karya-karyanya, baik lagu maupun teater, yang kerap mengkritisi kebijakan pemerintahan Orde Baru. Hal tersebut yang kemudian menempatkan pria asal Bandung ini sebagai musisi yang begitu disegani.

Perjuangannya menjadi musisi dan seniman tentu tidak dilaluinya dengan mudah. Bahkan, Harry pernah memberontak terhadap orang tuanya yang tidak mengizinkan ia menjadi seorang musisi.

Harry Roesli menjadi salah satu musisi yang sangat berpengaruh di Indonesia. Dikenal sebagai pelopor musik kontemporer, Harry banyak melahirkan karya-karya lagu yang fenomenal. Tak heran jika seniman asal Kota Kembang ini selalu menjadi inspirasi dan panutan bagi musisi lainnya.

Kariernya sebagai seorang seniman sebenarnya jauh berbeda dengan jurusan yang ia ambil pada masa perkuliahannya. Dia terdaftar sebagai mahasiswa ITB Bandung jurusan Teknik Sipil, namun hanya sampai tingkat IV dari tahun 1970 hingga 1975 karena dia sebenarnya lebih tertarik untuk mendalami seni musik.

Harry menikah dengan seorang wanita bernama Kania Perdani Handiman. Pada tahun 1982, pernikahan mereka dikaruniai 2 anak perempuan kembar yang bernama Layala Khrisna Patria dan Khrisna Parana.

Gelarnya sebagai doktor membuat dirinya mendapat kepercayaan untuk menjadi dosen / guru besar dan mengajar di berbagai perguruan tinggi. Dia pernah mengajar di Universitas Pasundan dan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) pada jurusan Psikologi Seni Musik di Bandung.

Sebagai musisi, Harry Roesli telah melahirkan karya-karya fenomenal yang kerap dijadikan inspirasi bagi musisi lainnya. Seniman legendaris satu ini juga disebut-sebut sebagai tokoh yang melahirkan budaya musik kontemporer yang berbeda, komunikatif, dan sering menyuarakan kritik sosial.

Tidak hanya dikenal sebagai musisi yang jenius dan disegani, Harry bahkan mendapatkan rekor sebagai Profesor Pendidikan Musik Pertama di Indonesia. Namun, untuk mencapai tahap tersebut, tentu saja jalan yang dilaluinya tidak mudah. Berulang kali, Ia harus melakukan pemberontakan ke keluarganya yang melarangnya menjadi seorang musisi. Berkat bantuan para kakaknya, akhirnya Harry berhasil melaluhkan hati orang tuanya. Tentu saja hal ini dengan syarat bahwa pendidikannya harus tetap jalan.

Harry Roesli menderita serangan jantung dan langsung dilarikan ke RS Boromeus bandung pada 30 November 2004. Pelantun lagu Jangan Menangis Indonesia ini, lalu dirawat di RS Jantung Harapan Kita sejak 3 Desember 2004. Hingga akhirnya Harry meninggal dunia di ruang ICU.

Sepanjang hidupnya, seniman jenius ini setidaknya sudah merilis 23 album. Melalui karya-karyanya, Harry dikenal sebagai musisi yang produktif dan menjadi panutan bagi seniman lainnya. Tak heran jika kepergiannya menjadi duka yang mendalam bagi masyarakat Indonesia.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross