NEWS, IDenesia.id - Pesona kuliner nusantara sangat menggoda selera ketika masuk Ramadan. Dari ujung Sabang hingga Merauke, setiap daerah menyajikan keunikan cita rasa lokalnya.
Di antara ragam kuliner Indonesia, Sulawesi Selatan menjadi tuan rumah bagi sejumlah makanan manis yang menggugah selera. Tak hanya hadir di pasar tradisional, makanan manis khas Sulsel juga sering ditemui di pinggir jalan saat masuk momen Ramadan.
Untuk para penggemar cita rasa manis, ada lima kue yang bisa menjadi pilihan tepat sebagai sajian berbuka puasa ataupun saat sahur di Ramadan 1445 Hijriah:
Dikenal sebagai salah satu dessert tradisional dari Makassar, Sulawesi Selatan, Pallu Butung menjadi favorit banyak orang saat berbuka. Hidangan yang terbuat dari bahan dasar pisang, bubur sumsum, susu kental manis, dan sirup ini menawarkan perpaduan rasa manis gurih yang menyegarkan.
Tak hanya itu, kelezatan Pallu Butung juga mampu menghilangkan dahaga setelah berpuasa. Tak heran makanan manis yang satu ini selalu menjadi buruan bagi umat muslim sebagai hidangan saat berbuka.
Kue Taripang, hidangan tradisional khas masyarakat Bugis, telah menjadi ikon kuliner yang tak terpisahkan saat Ramadan. Bentuknya yang menyerupai hewan laut teripang memberi inspirasi pada nama hidangan ini.
Dibuat dari tepung ketan yang dilumuri lelehan gula merah, kue ini memiliki rasa manis gurih yang sempurna untuk disantap saat berbuka puasa. Kelezatan taripang tak hanya terletak pada rasa manis gula merah yang mengering di luar kue, namun juga pada tekstur kenyal dan rasa gurih yang berasal dari tepung ketan dan kelapa parut di dalamnya.
Selain sebagai hidangan berbuka puasa, taripang juga cocok dinikmati pada berbagai momen. Biasanya, hidangan ini disajikan bersama dengan teh hangat atau kopi, melengkapi keharmonisan cita rasa yang dimilikinya.
Sanggara Balanda selalu menjadi kue khas yang tak terpisahkan saat Ramadan. Kue dengan rasa manis gurihnya yang menggoda serta tekstur renyah cocok disantap saat berbuka.
Nama Sanggara Balanda sendiri terinspirasi dari proses pembuatannya yang melibatkan tahap-tahap khusus, termasuk penggorengan, pemisahan, dan pencampuran dengan bahan-bahan utama seperti kacang, gula, dan telur.
Kombinasi cita rasa yang unik dari gula manis, kacang gurih, dan pisang goreng yang renyah menjadikan kue ini pilihan ideal sebagai kudapan di waktu berbuka puasa. Dengan kelezatan yang tidak bisa diabaikan.
Es Pisang Ijo, menjadi hidangan khas dari Kota Daeng, Makassar selalu memanjakan lidah pecinta kuliner dengan segarnya saat berbuka. Terbuat dari pisang yang dibalut dengan adonan tepung beras, santan, dan air daun pandan, es ini tak hanya menyegarkan, namun juga menghilangkan rasa lapar.
Warna hijau yang membalut pisang berasal dari daun pandan, memberikan kesan alami yang menarik bagi penggemar kuliner. Tak hanya itu, es pisang ijo juga disiram dengan sirup merah khas Makassar dan es serut semakin menggugah selera.
Kudapan yang disajikan dengan bubur sum-sum atau terigu rebus yang kenyal ini bukan hanya sekadar minuman penyegar, tetapi juga menjadi pilihan tepat sebagai menu berbuka puasa. Perpaduan rasa manis dan kesegaran es pisang ijo mampu memanjakan lidah setelah seharian berpuasa.
Di tengah beragamnya olahan pisang yang sering kali menjadi pilihan saat berbuka, muncul satu lagi camilan yang patut dicoba, Songkolo Bandang. Camilan khas Bugis ini menawarkan kombinasi unik antara pisang, singkong, dan kelapa parut yang membuatnya makin istimewa.
Dengan kesederhanaannya, Songkolo Bandang banyak diminati pecinta kuliner. Biasanya disajikan dalam keadaan hangat, camilan ini menjadi pasangan sempurna untuk secangkir teh di saat berbuka.
Songkolo Bandang bisa menjadi pilihan yang menarik. Rasanya yang unik dan teksturnya yang lembut pasti akan memanjakan lidah saat berbuka.
