NEWS, IDenesia.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) terus mendorong peningkatan ternak di Wajo melalui program Inseminasi Buatan (IB) demi meningkatkan kualitas dan produktivitas populasi ternak sapi. Tak ayal Wajo menjadi daerah dengan populasi sapi terbesar kedua di Sulsel 139.000 ekor.

"Di Kabupaten Wajo populasi ternak (sapi) 139.000 ekor. Wajo itu terbesar kedua setelah Bone. Fokus kami tahun ini di bidang peternakan termasuk inseminasi buatan," kata Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (PKP) Wajo, Ashar, yang dilansir IDenesia.id dari laman resmi Pemprov Sulsel pada Sabtu, 10 Februari 2024.

Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan, Bahtiar Baharuddin sebelumnya meninjau pelaksanaan IB di peternakan milik warga di Desa Patila, Kecamatan Pammana, Jumat, 9 Februari 2024. Bahtiar didampingi langsung Bupati Wajo, Amran Mahmud.

Pada kesempatan ini juga Pemprov menyerahkan bantuan berupa coolbox vaksin sebanyak 20 kotak, obat cacing 3.600 bolus, multivitamin 385 bungkus, imbuhan pakan 1.450 kg, obat-obatan 468 botol dan desinfektan 1.000 botol.

"Jadi dengan bantuan dari Pak Gubernur inseminasi buatan dan vaksin serta obat-obatan bisa kita lebih tingkatkan lagi kedepannya," sebutnya.

Selain bantuan Ashar juga berharap agar para petugas IB bisa mendapat perlindungan asuransi kerja. Hal ini sebagai upaya untuk memberi jaminan keselamatan kerja.

“Petugas inseminasi buatan juga perlu dilindungi dengan asuransi, karena resiko kerja,” paparnya.

Sementara itu, peternak seperti Mappiasse menyambut baik program tersebut. Ia mengakui jika program tersebut telah memberikan kontribusi positif dalam peningkatan kualitas ternak. 

"Program ini sangat bagus karena sapi kami berkembang dari sapi Bali, sapi saya sekarang ada Limosine, Simental dan Brahma," ucap Mappiasse.