Suasana Pasar Tradisional Modern Butta Salewangan Maros (Foto : Fahmi Clavo)

Warga Maros Berburu Pernak-pernik Maulid

Publish by Redaksi on 7 October 2022

NEWS, IDenesia.id – Bagi pedagang pecah belah di Maros, Sulawesi Selatan, menjelang perayaan Maulid Nabi selalu menjadi berkah tersendiri bagi mereka, pasalnya ember dan pernak-pernik yang dijual mengalami peningkatan omset penjualan.

Sehari menjelang perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, selain telur ayam, barang pecah belah seperti ember dengan berbagai bentuk ukuran dan pernak-pernik hiasan maulid lainnya ramai diserbu oleh warga Maros.

Seperti halnya pedagang pecah belah di pasar Tradisional Modern Butta Salewangan, di Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros, Sulawesi selatan, setiap memasuki bulan maulid mereka merasakan berkah tersendiri dengan omset penjualan yang meningkat pesat dari hari biasanya.

Para pedagang mengaku dalam sehari, jumlah ember dengan berbagai ukuran dan pernak-pernik hiasannya bisa laku terjual hingga ratusan buah, seperti yang dirasakan oleh pedagang bernama Mariam, menjelang Maulid ini barang dangangan embernya bisa laku terjual sebanyak 400 hingga 500 buah perhari dengan kisaran harga bervariatif tergantung ukuran.

"Peminat ember jelang maulid sudah mulai banyak, dalam sehari ember yang laku mencapai 300 hingga 400 buah, begitupun dengan pernak-perniknya banyak diburu pembeli. momen ini hanya terjadi selama satu bulan saja, dan ini menjadi berkah tersendiri bagi para pedagang". Ujar Mariam pedagang ember di Pasar Tradisional Modern Butta Salewangan.

Harga ember yang dijual pedagang pun bervariasi tergantung ukuran, yang paling kecil dijual dengan harga 9.000 rupiah dan ukuran terbesar dijual dikisaran 100 ribu rupiah.

Selain ember, hiasan maulid lainnya pun tak luput dari incaran para pembeli. Ada  banyak pernak-pernik yang ditawarkan di pasar ini yakni, mulai dari bunga berbahan plastik dan tusuk telur yang terbuat dari bambu dan telah dihias dengan kertas berwana-warni.

Pernak-pernik hiasan telur yang dijual para pedagang ini terbilang terjangkau dengan harga yang bervariasi tergantung jenis hiasannya, bunga hias misalnya dibanderol dengan harga 60 ribu rupiah sedangkan tusuk telur yang berisi 100 batang dijual seharga Rp 20 ribu.

Para pedagang di pasar Tradisional Modern Butta Salewangan ini mengaku untuk tahun ini pembeli lebih ramai dibandingkan dengan tahun lalu, omset pendapatanpun juga mengalami peningkatan hingga mencapai belasan juta.

Sementara itu bagi para pembeli, momentum perayaan Maulid Nabi sudah menjadi tradisi warga berburu pernak pernik dan ember untuk dipergukanan saat Maulid. Meski mengalami kenaikan hingga 5000 rupiah namun tak membuat minat warga jadi berkurang untuk membeli, pasalnya kebiasaan ini sudah menjadi sebuah kebutuhan.

"Ini mau beli ember untuk dipakai saat maulid, harga ember dibanding lalu ada kenaikan 5000 rupiah, tapi kami tidak ada masalah karena sudah menjadi kebutuhan dan kita paham sekarang semua barang-barang mengalami kenaikan, saya beli 10 buah dengan berbagai ukuran," Ujar Hj. Naesa, pengunjung pasar tradisional Modern Butta Salewangan Maros.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross