NEWS, IDenesia.id - Empat organisasi profesi jurnalis di Makassar, Sulawesi Selatan, akan menggelar aksi solidaritas untuk jurnalis di Gaza, Palestina yang menjadi korban genosida oleh Israel. Otoritas setempat mengumumkan, data sementara jurnalis yang tewas hingga pekan ini mencapai 49 orang.
Seruan aksi solidaritas itu digaungkan oleh organisasi Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Sulsel, Perhimpunan Jurnalis Indonesia (PJI) Sulsel, Pewarta Foto Indonesia (PFI) Makassar, serta Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Makassar. Rencananya aksi solidaritas itu akan berlangsung di Monumen Mandala pada Senin, 27 November 2023.
Ketua AJI Makassar, Didit Hariyadi menyatakan, bahwa seruan aksi ini adalah ekspresi kepedulian terhadap nasib jurnalis dan masyarakat sipil yang menjadi korban genosida Israel. Didit mengecam serangan sistematis Israel terhadap jurnalis dan masyarakat sipil sebagai pelanggaran kemanusiaan.
"Saya mendesak PBB untuk mengutuk serangan Israel yang sistematis terhadap jurnalis dan masyarakat sipil, karena ini juga merupakan masalah kemanusiaan," ujar Didit Hariyadi kepada IDenesia.id, pada Rabu, 22 November 2023.
Didit menegaskan bahwa kerja jurnalis dalam memberikan informasi seharusnya dilindungi. Sehingga pihaknya meminta keterlibatan PBB dalam menindaklanjuti serangan yang dilakukan Israel. “Kerja-kerja teman-teman jurnalis untuk memberikan informasi yang sebenarnya kepada masyarakat atau dunia seharusnya dilindungi,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua PFI Makassar, Iqbal Lubis menyatakan aksi solidaritas ini sebagai bentuk dukungan sesama jurnalis sekaligus sebagai bentuk protes terhadap kejahatan perang yang dilakukan Israel. Ia berharap aksi ini dapat meningkatkan perhatian terhadap kondisi jurnalis di jalur Gaza.
Jurnalis menjalankan tugas mulianya untuk mengabarkan fakta yang terjadi di sana untuk kepentingan publik, meski konsekuensinya adalah nyawa. “Ini sebagai aksi solidaritas sesama jurnalis. Seruan ini juga buat kejahatan perang luar biasa yang dilakukan israel,” katanya dikonfirmasi terpisah.
Melalui aksi tersebut, Iqbal berharap bahwa para jurnalis bukanlah tentara, melainkan profesi yang mengabarkan kondisi yang terjadi di lapangan. Sebab peran jurnalis di Gaza sangat krusial dalam memberikan Informasi terkait kondisi masyarakat Gaza.
“Kondisi jurnalis di Jalur Gaza dapat dilihat sebagai profesi yang memberikan informasi, bukan sebagai korban tanpa henti. Fungsi krusial jurnalis di Gaza sangat penting sebagai jendela informasi publik," tutup Iqbal Lubis.
Penulis: Alfiandis
