NEWS, IDenesia.id - Dampak kekeringan parah akibat fenomena El Nino di sebagian besar wilayah Sulawesi Selatan kian terasa. Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah IV Makassar memperkirakan, efek dari El Nino masih akan berlanjut hingga tahun depan, 2024.

"Jadi memang betul bahwa puncak dari El Nino maupun puncak dari sebagian besar wilayah di Sulawesi Selatan ini terjadi pada September (2023) ini," kata Koordinator Bidang Data dan Informasi BBMKG Makassar, Hanafi Hamzah kepada IDenesia.id, Kamis, 7 September 2023.

Hanafi menerangkan, berdasarkan hasil pemantauan BMKG, suhu laut Samudra Pasifik belum begitu stabil. "Kita pantau dari suhu permukaan laut dari Nino 3.4 di Samudra Pasifik sampai Februari 2024 ini terindikasi masih panas sehingga dampaknya ke wilayah kita juga masih terasa," jelasnya.

Lebih lanjut kata Hanafi, meskipun diperkirakan ada musim hujan pada bulan November hingga Desember, dampak El Nino masih akan mempengaruhi curah hujan. "Tetapi karena masih ada efek El Nino, maka curah hujannya juga tidak terlalu besar," tambahnya.

Saat ini BMKG terus memantau perkembangan fenomena El Nino dan memberikan peringatan dini kepada masyarakat untuk menghadapi potensi dampak yang mungkin terjadi selama beberapa bulan ke depan. Masyarakat diharapkan untuk tetap waspada terhadap perubahan cuaca yang dapat terjadi dan masih berlangsung.

Diketahui dampak El Nino di Makassar membuat banyak wilayah dilanda kekeringan dan krisis air baku. Selain mengharapkan distribusi air melalui mobil tangki PDAM Makassar, banyak masyarakat yang rela mengantri untuk membeli air bersih dari pedagang yang menggunakan sumber air tanah atau sumur bor.

Penulis: Alfiandis