NEWS, IDenesia.id — Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus pada hari Rabu mengatakan data global menunjukkan saat ini masalah COVID-19 belum selesai. Namun, ia menegaskan akhir COVID-19 sudah di depan mata.

Menurut WHO, pekan lalu, jumlah kasus COVID-19 yang dilaporkan turun ke level terendah yang tidak terlihat sejak Maret 2020, awal pandemi. Kematian turun 22 persen dalam seminggu terakhir menjadi sekitar 11.000, dan jumlah kasus baru turun 28 persen menjadi 3,1 juta.

Meski begitu, Tedros mengatakan, ini bukan waktunya untuk terlalu santai. Ia menambahkan bahwa ada kemungkinan banyak kasus tidak dilaporkan karena pengujian dan pengawasan COVID-19 yang berkurang di banyak bagian dunia.

"Sekarang adalah waktu terburuk untuk berhenti berlari. Sekarang adalah waktunya untuk berlari lebih keras dan memastikan kami melewati batas dan menuai semua hasil dari kerja keras kami," katanya disadur IDenesia.id dari theweek.com, Kamis, 15 September 2022.

Jika negara-negara tidak terus berjuang menghadapi COVID Tedros mengatakan itu masih berisiko. “Kita menghadapi risiko lebih banyak varian, lebih banyak kematian, lebih banyak gangguan, dan lebih banyak ketidakpastian," jelas Tedros.

Subvarian Omicron BA.5 tetap yang paling umum, muncul di hampir 90 persen sampel virus di seluruh dunia. Di Amerika Serikat, Eropa, dan bagian lain dunia, regulator telah menyetujui penggunaan vaksin yang telah diformulasi ulang untuk menargetkan strain COVID-19 asli dan subvarian BA.5 dan BA.4.