Personil girl group Aespa, Winter (Foto: IG/Winter)

Winter ‘Aespa’ Dikabarkan Idap Penyakit Pneumotoraks, Apa Gejala dan Penyebabnya?

Publish by Redaksi on 16 April 2024

NEWS, IDenesia.id - Salah satu personil girl group Aespa, Winter, dikabarkan tengah dalam masa pemulihan dari operasi pneumotoraks. Kabar ini secara resmi diumumkan oleh agensi SM Entertainment beberapa waktu lalu, menyatakan bahwa Winter harus menjalani istirahat yang intens dan belum bisa menjalani aktivitas dengan grup musik asal Korea Selatan tersebut untuk sementara waktu.

Pneumotoraks yang dialami oleh Winter merupakan suatu kondisi yang umumnya dikenal sebagai penyakit paru-paru kolaps.

Agensi menjelaskan, operasi pneumotoraks dilakukan terhadap Winter Aespa merupakan tindakan preventif sesuai dengan anjuran dokter, keputusan tersebut pun diambil setelah melakukan diskusi dengan banyak pihak. 

Terkait dengan masa pemulihan pascaoperasi, Winter diperkirakan bakal absen dalam sejumlah jadwal aktivitas Aespa.

Dilansir IDenesia dari pelbagai sumber, Senin, 15 April 2024, penyakit pneumotoraks atau paru-paru kolaps adalah masalah kesehatan yang terjadi ketika adanya udara di ruang antara dinding dada dan paru-paru (ruang pleura).

Udara di rongga pleura tersebut dapat menumpuk dan menekan paru-paru, membuat organ tersebut tidak dapat mengembang seperti biasanya saat penderita mengambil napas, hingga menyebabkan sebagian atau seluruh paru-paru kolaps.

Penyakit pneumotoraks sendiri menjadi parah tergantung dengan seberapa banyak udara yang terperangkap di rongga pleura. Udara dalam jumlah yang kecil yang terperangkap biasanya dapat hilang dengan sendirinya, selama tidak ada komplikasi penyakit lain.

Sebaliknya, udara yang terperangkap dalam jumlah besar dapat berakibat serius dan menyebabkan kematian jika penderitanya tidak segera mendapatkan perawatan medis. 

 

Gejala pneumotoraks

Gejala utama pneumotoraks adalah nyeri dada mendadak dan sesak napas atau pernapasan dangkal (dispnea). Nyeri dada biasanya terjadi di satu sisi saat mengambil napas, dan bertambah parah  saat batuk atau menarik napas dalam dan mungkin menjalar ke bahu, lengan, atau punggung.

Gejala pneumotoraks umumnya dapat timbul saat penderitanya sedang dalam kondisi istirahat, tidur, ataupun saat terjaga, termasuk akibat trauma mendadak seperti luka di dada.

Tingkat keparahan gejala pneumotoraks mungkin bergantung pada seberapa besar paru-paru yang rusak. Pneumotoraks kecil bisa saja luput dari perhatian karena tidak selalu disertai dengan gejala.

Beberapa gejala lainnya meliputi dada sesak, batuk, napas cepat, detak jantung cepat (takikardia), mudah lelah, keringat dingin, kesulitan mengatur napas, serta kulit, bibir atau kuku kebiruan (sianosis) akibat kekurangan oksigen. Gejala lain mungkin termasuk pembengkakan pembuluh darah leher, hidung melebar, kecemasan, atau tekanan darah rendah (hipotensi). 

Karena gejalanya dapat berkisar dari ringan hingga parah, tidak jarang diperlukan waktu beberapa hari untuk menyadari ada sesuatu yang tidak beres dan mencari pengobatan.

Jika Anda mengalami gejala pneumotoraks, segera dapatkan pertolongan medis.

 

Penyebab pneumotoraks

Tiga penyebab utama penyebab penyakit pneumotoraks antara lain kondisi medis penyakit paru-paru yang sudah ada sebelumnya, cedera tulang patah, luka tikam, atau luka tembak pada dada, dan faktor gaya hidup, terutama pada seseorang dengan kebiasaan merokok.

Penyakit pneumotoraks juga dapat terjadi akibat penggunaan ventilasi mekanis atau alat bantu pernapasan mekanis seperti ventilator. Dalam beberapa kasus, penggunaan ventilator dapat menyebabkan ketidakseimbangan tekanan udara di dalam dada dan membuat paru-paru kolaps.

Selain itu, pneumotoraks juga bisa diturunkan secara genetika.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross