Masjid Kasunyatan di Desa Kasunyatan, Kecamatan Kaseman, Kabupaten Serang, Banten merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi ketika bulan Ramadan. Pasalnya pengunjung akan disuguhkan arsitektur kuno era 1552.

Wisata Religi di Masjid Kasunyatan: Hadiah Sultan untuk Para Ulama Banten

Publish by Redaksi on 31 March 2023

NEWS, IDenesia.id - Masjid Kasunyatan di Desa Kasunyatan, Kecamatan Kaseman, Kabupaten Serang, Banten merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi ketika bulan Ramadan. Pasalnya pengunjung akan disuguhkan arsitektur kuno era 1552.

Dinukil dari Telusur, Masjid Kasunyatan konon merupakan pembuka masjid pertama di Banten. Pembangunannya dilakukan di masa kepemimpinan Sultan Maulana Yusuf antara tahun 1552-1570.

“Masjid Kasunyatan juga menjadi penanda datangnya syariat Islam di Banten setelah lama berada di bawah pengaruh kerajaan Hindu,” papar Dewi Rachmanita Syiam.

Alya Nadya dalam Gaya Arsitektur Masjid Kasunyatan Masjid Tertua di Banten menjelaskan bahwa Kasunyatan berasal dari kata kasunyian (tempat menyepinya sultan), kasunatan (tempat orang Islam yang disunat), kanyataan (tempat yang nyata bagi sultan).

Pemberian nama Kasunyatan juga tidak lepas dari latar belakang kampung Kasunyatan yang dahulunya merupakan tempat tinggal para alim ulama. Keberadaan desa dan Masjid Kasunyatan tidak lepas dengan pemerintah Maulana Muhammad.

“Dikisahkan bahwa untuk menunjukkan rasa hormatnya kepada sang guru yang bernama Kyai Dukuh, dia memberi gelar kepada sang guru, Pangeran Kasunyatan,” tulis laman Kemendikbud.

Nadya menjelaskan bahwa bangunan utama masjid Kasunyatan ini berada di tengah-tengah kompleks, dan memiliki bentuk persegi empat. Adapun ukurannya memiliki diameter kurang lebih 11,30 x 11,50 meter dengan menghadap ke selatan.

Sementara itu pada bagian atap berbentuk kerucut gaya tempang tiga dan terbuat dari genteng yang memiliki hiasan unik di bagian atapnya. Di sisi barat daya masjid, terdapat menara dengan tinggi kurang lebih 10,82 meter yang mempunyai tiga tingkat.

Sejajar dengan lantai pertama terdapat sebuah ruangan yang menghubungkan menara dengan serambi utara. Atap menara masjid terbuat dari genteng yang berbentuk seperti payung terbuka.

Hal yang menarik adalah masjid ini ternyata memiliki kolam untuk bersuci di dekat bangunan utama masjid. Kolam tersebut memiliki kedalaman sekitar 4 meter. Pada hari-hari tertentu kolam tersebut kerap digunakan sebagai kegiatan membersihkan diri.

Dinukil dari kanal Youtube AyokeBanten, kolam tersebut menjadi yang tertua di provinsi itu dan dahulunya digunakan oleh para wali hingga tokoh agama untuk berwudhu. Kolam yang airnya tidak surut biasanya digunakan bagi warga yang baru memeluk agama Islam.

Masjid Kasunyatan ternyata memiliki filosofi, yakni keimanan, keislaman, dan keikhlasan. Di balik nama masjid itu juga terdapat empat arti yakni kesucian, kenyataan, kesunyian, dan juga kesepian.

“Jadi sebenarnya Kasunyatan itu adalah Kasunatan, berarti tempat khitan, mengislamkan atau mensucikan, berhubung ya lidah masyarakat saat dahulu terbiasa mengucapkannya Kasunyatan, jadi terbawa hingga sekarang akhirnya dikenal sebagai Masjid Kasunyatan,” ujar Ustadz Nawahi yang dinukil Kabarbanten.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross