Yusuf Al-Qaradawi (Orhan Akkanat/Anadolu Agency/Getty-archive)

Yusuf Al-Qaradawi, Ketua Persatuan Cendekiawan Muslim Internasional Meninggal Dunia

Publish by Redaksi on 26 September 2022

NEWS, IDenesia.id — Yusuf Al-Qaradawi, tokoh terkenal yang dipandang sebagai pemimpin spiritual Ikhwanul Muslimin pan-Arab meninggal dunia. Ia wafat Senin, 26 September hari ini di usia 96 tahun.

Pengumuman kematian Yusuf Al-Qaradawi yang merupakan ketua  Persatuan Cendekiawan Muslim Internasional disampaikan oleh akun Twitter resminya.

"Yang Mulia Yusuf Al-Qarada, yang memberikan hidupnya untuk menjelaskan aturannya tentang umat Islam [komunitas Muslim], telah diserahkan kepada rahmat Allah," demikian tweet di akun resminya seperti disadur IDenesia.id dari english.alaraby.co.uk, Senin, 26 September 2022.

“Kami memohon kepada Allah untuk mengangkatnya ke derajat yang tertinggi (surga), dan menggabungkannya dengan para nabi, orang-orang yang benar, para syuhada dan orang-orang saleh. Mereka adalah sahabat yang baik,” lanjutnya.

"[Kami memohon kepada Allah] agar penyakit dan penderitaan yang menimpanya menaikkan derajatnya (di surga). Ya Allah, amin."

Postingan Twitter, yang melampirkan gambar Al-Qaradhawi, tidak menjelaskan apa yang menyebabkan kematiannya.

Yusuf Al-Qaradawi tinggal di pengasingan di Qatar setelah militer Mesir menggulingkan pemerintah yang dipimpin Ikhwanul Muslimin pada 2013.

Al-Qaradhawi telah diadili dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup secara in absentia di Mesir.

Selama bertahun-tahun saat tinggal di pengasingan, ia memiliki acara bincang-bincang populer di jaringan pan-Arab Al Jazeera dan sering membahas topik politik yang kontroversial. Dia berbicara mendukung intifada Palestina pada tahun 2000.

Saat revolusi Musim Semi Arab 2011 pecah, Qaradawi juga berbicara mendukung para pengunjuk rasa yang turun ke jalan melawan otokrat lama seperti Hosni Mubarak dari Mesir dan Muammar al-Gaddafi dari Libya.

Pada tahun 2001, dia mengatakan dia telah "menasihati saudara-saudara kita dari gerakan Taliban untuk mempertimbangkan kembali keputusan mereka" untuk menghancurkan patung Buddha kuno Bamiyan di Afghanistan.

Akan tetapi, gerakan ekstremis Islam meledakkan patung-patung itu setelah perselisihan dengan masyarakat internasional tentang bantuan, dengan mengatakan mereka menganggap patung-patung itu "menyembah berhala".

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross