NEWS, IDenesia.id - Pemerintah mempercepat tren kendaraan listrik, salah satunya dengan menggunakan teknologi yang mudah, yaitu swap baterai.
Kementerian ESDM menjelaskan teknologi baru itu memiliki mekanisme kerja yang sama seperti pembelian gas melon 3 kg, di mana jika habis bisa langsung ditukar tanpa menunggu sampai pengisian baterainya selesai.
"Itu pendekatan metodologinya bernama swap, swap baterai. Jadi langsung ditukar dengan yang sudah ada," ujar Kepala Balai Besar Survei dan Pengujian Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Direktorat Jenderal EBTKE Kementerian ESDM Senda Hurmuzan Kanam, saat dihubungi, Jumat (13/1/2023).
Sehingga, ke depan bakal ada stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum (SPBKLU) yang dapat memudahkan masyarakat untuk menukar baterai motor listriknya yang sudah habis.
"Jadi kalau sudah habis bisa langsung tukar. Itu kan hanya dua menit penukarannya, dicopot lepas pasang baru bisa jalan lagi. Sehingga masyarakat tidak perlu beli baterai, jadi beli isinya aja," imbuh dia.
Senda menilai dengan adanya insentif dari pemerintah yang dilengkapi dengan swap baterai di SPBKLU ini akan lebih praktis dan sangat membantu mempercepat ekosistem kendaraan listrik.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, pihaknya saat ini telah mengembangkan dan memperkenalkan metodologi ini, salah satunya di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).
"Saat ini saya sudah mulai kembangkan teknologi ini, kita perkenalkan saya konversi di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), saya buatkan juga swap baterai nya juga di sana. Jadi mereka isi di kantornya. Ada stasiun yang saya letakkan mereka tinggal nukar-nukar saja tidak perlu mengisi sendiri," terang dia.
Adapun alur penggunaan aplikasi swap baterai itu sebagai berikut: