Museum La Galigo di kawasan Fort Rotterdam Makassar. (Foto: Kemendikbud RI).

Mengenang Sulsel Zaman Belanda Lewat Koleksi Sejarah di Museum La Galigo

Publish by Redaksi on 15 August 2023

NEWS, IDenesia.id - Makassar, sebagai kota besar di Sulawesi Selatan, memiliki beberapa museum yang menawarkan berbagai koleksi dan pengetahuan mengenai sejarah, budaya, seni, serta kekayaan alam Indonesia bagian timur. Salah satu museum yang menyimpan banyak catatan sejarah Makassar hingga Indonesia adalah Museum La Galigo. 

Museum ini yang terletak di Jalan Ujung Pandang dan didirikan pada 1 Mei 1970. Pada 24 Februari 1974 Direktur Jenderal Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Prof. I.B. Mantra meresmikan gedung dengan luas 2.211 meter ini sebagai ruang pameran tetap dan ruang pembinaan. 

Museum ini berada di kawasan Benteng Rotterdam atau Fort Rotterdam, Makassar. Keberadaan sebuah museum di Sulsel berawal pada tahun 1938 dengan didirikannya “Celebes Museum” oleh pemerintah Nederlandsch-Indie (Hindia Belanda) di Kota Makassar sebagai Ibu Kota Gouvernement Celebes en Onderhoorigheden (Pemerintah Sulawesi dan taklukannya). 

Begitulah sejarah awal yang dilansir dari laman resmi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sulsel, Selasa, 15 Agustus 2023. Museum pada waktu itu menempati bangunan dalam kompleks Benteng Ujung Pandang (Fort Rotterdam) yakni bekas kediaman Gubernur Belanda Admiral C.J Speelman (gedung D). 

Koleksi yang dipamerkan antara lain keramik, piring, emas, dester tradisional Sulsel dan beberapa mata uang. Menjelang kedatangan Jepang di Kota Makassar, Selebes Museum telah menempati 3 gedung (gedung D, I, dan M). Koleksi yang dipamerkan bertambah antara lain, peralatan permainan rakyat, peralatan rumah tangga.

Seperti peralatan dapur tradisional, peralatan kesenian seperti kecapi, gandrang bulo, puik-puik, dan sebagainya. Pada masa pendudukan Jepang Museum Selebes terhenti sampai pembubaran Negara Indonesia Timur (NIT) dan selanjutnya pada tahun 1966 oleh kalangan budayawan merintis kembali pendirian museum.

Museum ini memiliki koleksi beragam sebanyak 4999 jenis. Koleksi pada museum ini mencakup objek prasejarah, numismatik, keramik asing, sejarah, dan naskah. Pada Museum ini juga terdapat koleksi etnografi yaitu berbagai jenis objek hasil teknologi, kesenian, peralatan hidup, serta benda lain yang dibuat dan digunakan oleh 4 suku asli Sulsel. 

Yakni Bugis, Makassar, Mandar, dan Toraja. Museum tersebut juga memiliki objek-objek benda yang berasal dari peninggalan kerajaan-kerajaan lokal dan objek bersejarah, seperti senjata yang digunakan pada saat revolusi kemerdekaan. Museum ini menyajikan koleksi yang berhubungan dengan budaya dan sejarah Sulsel.

 

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross