NEWS, IDenesia.id - Sulawesi Selatan mulai memasuki masa transisi dari musim kemarau ke musim penghujan. Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulawesi Selatan (Sulsel) mengimbau masyarakat waspada timbulnya berbagai penyakit selama musim pancaroba.
Kepala Dinas Kesehatan Sulsel Ishaq Iskandar mengatakan, selain rawan bencana banjir dan tanah longsor, warga sulsel juga patut menjaga kesehatan agar terhindar dari penyakit seperti leptospirosis, diare, ispa, dermatitis, dan ancaman kesehatan lainnya.
“Kalau kita lihat itu di musim transisi dari musim kemarau ke musim hujan itu yang banyak muncul itu pada saat banjir nanti seperti penyakit leptospirosis, bisa menyebabkan diare, ispa dan lain-lainnya, nermatitis dan masih banyak lagi,” kata Ishaq Iskandar saat diwawancarai jurnalis, Selasa, 14 November 2023.
Ishaq mengatakan, pihaknya tengah menjalankan upaya pencegahan dan edukasi kepada masyarakat. Salah satunya dengan melakukan kampanye kesehatan yang fokus pada kebersihan lingkungan. Promosi kesehatan kepada masyarakat dalam konteks penyuluhan dianggap penting.
“Bagaimana kita bisa menjaga kebersihan, menjaga agar tidak ada air yang tergenang di musim hujan nanti. Jadi kita antisipasi jangan sampai ada air tergenang air banjir air kotor. Jangan sampai juga ada orang yang minum air yang tercemar,” tambahnya.
Dia juga menekankan agar masyarakat siap dalam penanganan, utamanya dalam menjaga lingkungan tetap bersih. Sebab, berbagai penyakit kerap muncul jika kondisi lingkungan yang tidak bersih saat musim penghujan. “Intinya nanti jangan ada air yang tergenang karena itu bisa menjadi sarang nyamuk, sarang kumang dan seterusnya. Bagaimana kita mencegah terjadi lingkungan yang kotor, banjir,” tegasnya.
Seiring dengan upaya pencegahan tersebut lanjut Ishaq, pihaknya akan melibatkan seluruh puskesmas, pustu, dan posyandu dengan upaya-upaya penyadaran masyarakat. Ia pun berharap agar masyarakat Sulsel utamanya perkotaan dapat menciptakan lingkungan yang bersih dan aman dari risiko kesehatan, serta mengurangi dampak penyakit yang mungkin muncul selama musim transisi.
“Untuk mengantisipasi tentu kami akan menggerakkan semua puskesmas, pustu, dan posyandu untuk dilakukan upaya-upaya penyadaran masyarakat melalui penyuluhan kesehatan,” pungkasnya.
Penulis: Alfiandis
