Ilustrasi, kapal kargo. (Foto: Supply Chain Indonesia).

Jalur Perdagangan Laut di Sulsel Bakal Diubah, Begini Skemanya

Publish by Redaksi on 5 October 2023

NEWS, IDenesia.id - Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan, Bahtiar Baharuddin berencana mengubah jalur laut untuk distribusi perdagangan barang lintas wilayah di Indonesia. Selama ini menurutnya, proses pengiriman logistik hanya ditopang jalur laut di Selat Makassar. 

"Kita mesti sudah buatkan skema strategis jalur perdagangan yang tidak hanya melalui Selat Makassar namun juga melalui Teluk Bone, kemudian stigma antara wilayah barat dan wilayah timur tidak relevan lagi semenjak adanya Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur," kata Bahtiar, dilansir dari laman resmi Pemprov Sulsel, Kamis, 5 Oktober 2023. 

Bahtiar bilanya, dipilihnya Kalimantan Timur sebagai lokasi ibu kota baru dinilai sangat strategis bagi perdagangan di Sulsel. Sebab lalu lintas dagang lintang utara sangat efektif dan efisien untuk kirim barang ke Malaysia, Brunei Darussalam, China, Jepang, Korea, Filipina. 

Apalagi, bila direct fly langsung ke Makassar, begitupun sebaliknya baik jalur darat maupun jalur laut. Hal ini kata Bahtiar sejalan dengan program tol laut yang dicanangkan Presiden Joko Widodo. "Apabila skema strategis tersebut sudah berjalan, maka bisa saja biaya distribusi barang lebih murah yang berimplikasi pada harga barang," ucapnya.

Bahtiar berharap direct fly penerbangan dari Makassar ke negara tujuan eksportir segera dibuka oleh Angkasa Pura. "Bayangkan biaya distribusi kalau barang dikirim ke Jakarta dan Surabaya dulu baru tiba ke Makassar. Jika jalur ini dibuka, harga barang di Pulau Maluku dan Papua dapat lebih murah dari saat ini," harapnya. 

Deputi Gubernur Bank Indonesia, Filaningsih Hendarta menambahkan, proyeksi jalur perdagangan yang digagas Pj Gubernur Bahtiar sangat baik. "Sangat menginspirasi proyeksi dagang dari hulu ke hilir sehingga menambah daya tarik para investor untuk berinvestasi di daerah ini," ujarnya.

Filaningsih berharap, meski pertumbuhan ekonomi melambat pada triwulan II sekitar 5 persen disebabkan dua faktor, yaitu kinerja ekspor yang tertahan seiring permintaan dari mitra dagang yang sedikit melemah dan aktivitas ekonomi konsumsi domestik yang tumbuh lebih rendah.

Walaupun demikian, investasi di Sulsel menurutnya tumbuh sebesar Rp3,96 triliun yang didorong Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Rp2,95 triliun dan Penanaman Modal Asing (PMA) Rp1,36 triliun yang didominasi sektor pertambangan dan industri logam dasar.

 

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross