Sekda Provinsi Sulsel, Andi Muhammad Arsjad bahas program desa ketahanan pangan (Foto:Humas Pemprov Sulsel)

Pemprov Sulsel Dorong Program Desa Ketahanan Pangan di Tahun 2024, Ini Tujuannya

Publish by Redaksi on 30 December 2023

NEWS, IDenesia.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) mulai fokus membahas proyeksi di tahun 2024 dengan meningkatkan ketahanan pangan melalui program desa ketahanan pangan. Program ini bertujuan agar masyarakat bisa memanfaatkan lahan pekarangan untuk bercocok tanam guna memenuhi kebutuhan pangan mereka.

Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Andi Muhammad Arsjad mengungkapkan, program desa ketahanan pangan yang digagas Pemprov Sulsel guna mengembalikan budaya pangan desa. Dia pun memastikan akan memberikan dukungan berupa bibit, penyuluhan, serta bimbingan teknik budidaya kepada masyarakat desa. 

"Tentunya, kita akan membantu bibit, penyuluhan, bantu bagaimana teknik budidayanya, dan segala macam. Intinya adalah ini kita akan budayakan kembali dengan memanfaatkan kelembagaan-kelembagaan desa yang ada," ucap Arsjad yang dikutip IDenesia.id dari laman resmi Pemprov Sulsel pada Sabtu, 30 Desember 2023.

Arsjad mengungkapkan, Dinas Ketahanan Pangan Sulsel akan intensif di lapangan pada bulan Februari dan Maret demi merealisasikan program tersebut. Pendampingan kepada masyarakat akan dilakukan bersama-sama dengan pemerintah desa, kecamatan, dan pemerintah kabupaten untuk mengoptimalkan pemanfaatan lahan pekarangan.

“Dinas Ketahanan Pangan nanti juga kita dorong untuk terus di lapangan mengedukasi, mendampingi masyarakat, tentu bersama dengan pemerintah desa, kecamatan dan pemerintah kabupaten untuk memanfaatkan lahan-lahan pekarangan mereka," tegasnya.

Selain itu lanjut Arsjad, program desa ketahanan pangan juga dijadikan sebagai ajang perlombaan bagi desa-desa yang terdapat di 24 kabupaten dan kota di Sulsel. Hal ini dilakukan agar desa bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain, terutama dalam konsep ketahanan pangan ke depan.

“Tidak perlu lagi jauh-jauh untuk studi banding melihat daerahnya orang tetapi kita lihatlah desa-desa kita yang bisa menjadi contoh yang menginspirasi desa-desa yang lain. Termasuk juga konsep ketahanan pangan dalam artian pemanfaatan lahan pekarangan dan pertanian keluarga itu, bisa berjalan dengan baik,” ucapnya.

Hanya saja, pihaknya terlebih dahulu melakukan sosialisasi terkait penilaian desa. Tiga indikator penilaian utama pun menjadi acuan dengan mencakup ketersediaan pangan, upaya pemerintah desa dalam memaksimalkan lahan pekarangan, dan keamanan produk hasil pertanian.

"Perlombaan ini akan menilai bagaimana desa mampu memenuhi ketersediaan pangan, upaya pemerintah desa dalam memaksimalkan lahan pekarangan, dan juga aspek keamanan produk. Kami ingin memastikan bahwa hasil pertanian desa terjaga, disertifikasi, dan bebas dari bahan kimia," tambahnya.

Untuk diketahui, jenis pangan yang akan diperlombakan meliputi umbi-umbian, jagung, dan pisang. Dengan harapkan agar masyarakat memahami pentingnya keanekaragaman pangan untuk mencapai keseimbangan gizi tanpa tergantung hanya pada nasi.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross