Kepala Misi dan Komandan Pasukan UNIFIL Letnan Jenderal Aroldo Lázaro mengunjungi pasukan penjaga perdamaian di sektor barat. (Foto: Instagram/UNIFIL)

Israel Minta Pergi, Pasukan Penjaga Perdamaian PBB tetap Bertahan di Lebanon

Publish by Redaksi on 4 October 2024

NEWS, IDenesia.id—Pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Lebanon selatan tetap bertahan meskipun Israel meminta mereka untuk pindah.

Kepala penjaga perdamaian PBB, Jean-Pierre Lacroix  pada Kamis, 3 Oktober 2024 waktu setempat menegaskan, pasukan penjaga perdamaian menyediakan satu-satunya jalur komunikasi antara militer kedua negara.

"Pasukan penjaga perdamaian terus melakukan yang terbaik untuk melaksanakan mandat Dewan Keamanan mereka dalam kondisi yang jelas sangat sulit," kata Jean-Pierre Lacroix sebagaimana dilansir IDenesia dari Asia One, Jumat, 4 Oktober 2024.

Jean-Pierre Lacroix kepada wartawan menambahkan bahwa rencana kontinjensi siap untuk hasil baik dan buruk.

Misi tersebut, yang dikenal sebagai UNIFIL, diamanatkan oleh Dewan Keamanan untuk membantu tentara Lebanon menjaga wilayah tersebut bebas dari senjata dan personel bersenjata selain dari negara Lebanon.

Hal itu telah memicu ketegangan dengan Hizbullah yang didukung Iran, yang secara efektif mengendalikan Lebanon selatan.

Awal minggu ini, militer Israel meminta pasukan penjaga perdamaian PBB untuk bersiap merelokasi lebih dari 5 km dari perbatasan antara Israel dan Lebanon — yang dikenal sebagai Garis Biru.

Militer Israel menegaskan pasukan penjaga perdamaian harus pergi sesegera mungkin, untuk menjaga keselamatannya. Itu menurut kutipan dari pesan yang dilihat oleh Reuters.

"Para penjaga perdamaian saat ini tetap berada di posisi mereka, semuanya," kata Lacroix kepada wartawan.

Ia menegaskan bahwa semua pihak harus menghormati keberadaan pasukan perdamaian PBB. "Para pihak memiliki kewajiban untuk menghormati keselamatan dan keamanan pasukan penjaga perdamaian, dan saya ingin menegaskan hal itu," tegasnya.

Lacroix mengatakan UNIFIL terus berhubungan dengan kedua negara, menggambarkan misi tersebut sebagai satu-satunya saluran komunikasi di antara mereka. Misi tersebut bekerja untuk melindungi warga sipil dan mendukung pergerakan warga sipil yang aman serta pengiriman bantuan kemanusiaan.

Pasukan penjaga perdamaian PBB beroperasi di antara Sungai Litani di utara dan Garis Biru di selatan. Menurut situs webnya, misi tersebut memiliki lebih dari 10.000 tentara dari 50 negara dan sekitar 800 staf sipil.

Militer Israel memberi tahu penduduk di lebih dari 20 kota di Lebanon selatan untuk segera mengungsi dari rumah mereka pada hari Kamis saat Israel terus melakukan serangan lintas batas dan menyerang target Hizbullah di pinggiran kota Beirut.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross