NEWS, IDenesia.id—Iran akhirnya menyerang Israel. Mereka menembakkan puluhan rudal balistik ke target militer dan keamanan penting di Israel. Ini adalah serangan kedua Iran ke wilayah Israel setelah yang pertama pada April lalu.
Serangan hari ini ini merupakan tanggapan Iran atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Taheran, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, dan komandan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Abbas Nilforoushan.
Setelah serangan itu, IRGC Iran mengatakan bahwa Israel akan menghadapi serangan yang menghancurkan jika mereka berani menanggapi rentetan rudal tersebut.
"Beri tahu Netanyahu bahwa Iran bukanlah negara yang suka berperang, tetapi berdiri teguh melawan ancaman apa pun. Ini hanyalah sebagian kecil dari kekuatan kita. Jangan terlibat konflik dengan Iran," tegas Presiden Iran, Masoud Pezeshkian dalam sebuah pernyataan di media sosial sebagaimana dilansir IDenesia dari Al Jazeera, Rabu, 2 Oktober 2024.
Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei juga memberikan pernyataan terkait serangan itu seraya membagikan video cuplikan rudal yang dluncurkan. "Mereka adalah pemenang di lapangan," katanya di X.
Kelompok Palestina Hamas memuji serangan rudal Iran itu. “Kami mengucapkan selamat atas peluncuran roket heroik yang dilakukan oleh Korps Garda Revolusi Islam di Iran, di wilayah yang luas di wilayah pendudukan kami, sebagai tanggapan atas kejahatan pendudukan yang terus berlanjut terhadap rakyat di wilayah tersebut, dan sebagai pembalasan atas darah para martir heroik bangsa kami,” kata Hamas.
Juru bicara militer Israel Daniel Hagari yang berbicara kepada wartawan mengatakan serangan itu serius dan akan memiliki konsekuensi pada waktunya.
Ketegangan antara Israel dan Iran meningkat sejak Israel melancarkan serangan ke Gaza Oktober lalu sebagai tanggapan atas serangan yang dipimpin Hamas terhadap Israel.
Serangan hari ini dipastikan akan meningkatkan ketegangan di kawasan itu. Apalagi, Israel juga sudah memulai perang darat ke Lebanon menghadapi Hizbullah. Selain itu, mereka juga harus menghadapi gempuran Houthi dan Hamas.
